Kamis, 02 Februari 2012

DEFENISI DAN JENIS PENELITIAN


1.      DEFENISI PENELITIAN

·         Menurut David H Penny, Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
·         Menurut J. Suprapto, Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
·         Menurut Sutrisno Hadi, Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
·         Menurut Mohammad Ali, Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
·         Menurut Tuckman mendefinisikan penelitian (research) : a systematic attempt to provide answer to question yaitu penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat- primernya, yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.

2.      JENIS – JENIS PENELITIAN
·         Berdasarkan Manfaat Penelitian
a.       Penelitian Murni
Penelitian ini merupakan penelitian yang manfaatnya dirasakan untuk waktu yang lama. Lamanya manfaat ini lebih karena kebutuhan peneliti sendiri. Penelitian murni juga mencakup penelitian-penelitian yang dilakukan dalam rangka akademis.
Contoh yang paling nyata adalah penelitian untuk skripsi, tesis atau disertasi. Karena penelitian murni ini lebih ini banyak digunakan di lingkungan akademik, penelitian tersebut memiliki karakteristik yaitu penggunaan konsep-konsep abstrak. Penelitian murni biasanya dilakukan dalam kerangka pengembangan ilmu pengetahuan. Umumnya hasil penelitian murni memberikan dasar untuk pengetahuan dan pemahaman yang dapat dijadikan sumber metode, teori, dan gagasan yang dapat diaplikasikan pada penelitian selanjutnya. Karena penelitian murni lebih banyak ditunjukkan bagi pemenuhan keinginan atau kebutuhan peneliti, umumnya peneliti memiliki kebebasan untuk menentukan permasalahan apa yang akan ia teliti. Fokus penelitian ada pada logika dan rancangan penelitian dibuat oleh peneliti sendiri.
b.      Penelitian Terapan
Berbeda dengan penelitian murni, pada penelitian ini, manfaat dari hasil penelitian dapat segera dirasakan oleh berbagai kalangan. Penelitian terapan biasanya dilakukan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga hasil penelitian harus segera dapat diaplikasikan.
Banyak contoh tentang penelitian terapan, seperti misalnya bentuk penelitian pemasaran. Hasil dari penelitian harus bisa memberikan gambaran kepada perusahaan mengenai produk apa yang gagal di pasaran, serta berbagai solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah yang ada di perusahaan. Karena penelitian terapan ini digunakan untuk segera mengatasi masalah yang ada, konsep-konsep yang operasional dan bukan konsep yang abstrak. Bahkan secara ekstrim dikatakan bahwa penelitian terapan cenderung tidak (mengabaikan) menggunakan teori dalam penyusunan rancangan penelitiannya. Sering kali diidentikkan bahwa penelitian terapan adalah penelitian yang menggunakan sponsor. Secara umum penelitian terapan memang merupakan penelitian yang diminta oleh pihak lain kepada peneliti sehingga peneliti tidak lagi memiliki kebebasan untuk menentukan permasalahan apa yang akan diteliti. Fokus penelitian ditunjukkan dari hasil penelitian , apakah dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada atau tidak, namun tidak jarang juga penelitian terapan dilakukan justru untuk menemukan  masalah-masalah yang ada di pihak yang meminta penelitian  (sponsor).
·         Berdasarkan Tujuan Penelitian
a.       Penelitian Eksploratif
Penelitian ini dilakukan untuk menggali suatu gejala yang relative masih baru. Dapat dikatakan bahwa ada suatu fenomena atau gejala yang selama ini belum pernah diketahui atau dirasakan.
Contohnya adalah penelitian tentang virus baru
Tujuan penelititan eksploratif adalah mengembangkan gagasan dasar mengenai topic yang baru dan memberikan dasar bagi penelitian lanjutan.
b.      Penelitian Deskriptif
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang sedang dibahas.
Penelitian ini bisa dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian deskriptif.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menggambarkan mekanisme sebuah proses dan menciptakan seperangkat kategori atau pola.
c.       Penelitian Eksplanatif
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala yang terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat.
Tujuan dari penelitian eksplanatif adalah menghubungkan pola-pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan dan menghasilkan pola hubungan sebab akibat
·         Berdasarkan Dimensi Waktu
1.      Penelitian Cross Sectional
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini hanya digunakan dalam waktu tertentu dan tidak akan dilakukan dalam waktu tertentu, dan tidak akan dilakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk di perbandingkan.
Contoh: peneliti mencatat kemampuan berpikir sejak anak duduk di kelas I. berturut-turut setiap tahun perkembangan tersebut dicatat sampai kelas VI. Yang perlu diperhatikan adalah waktu pencatatan dilakukan. Apabila peneliti melakukan pencatatan pertama pada bulan Juni, maka pencatatan berikutnya juga harus dilakukan pada bulan yang sama.

2.      Penelitian Longitudinal
Penelitian jenis ini dilakukan antar waktu. Dengan demikian setidaknya terdapat dua kali penelitian dengan topic atau gejala yang sama, tetapi dilakukan dalam waktu yang berbeda. Ingat bahwa tidak berarti jika ada dua penelitian yang dilakukan dalam waktu yang berbeda dengan topic yang sama selalu dikategorikan ke dalam penelitian longitudinal. Tetapi ada kata kunci yang harus di pegang yaitu adanya upaya perbandingan antara hasil penelitian dengan kata lain penelitian longitudinal sudah direncanakan sejak awal penelitian, dan bukan secara kebetulan terjadi.
·         Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data
1.      Penelitian Survei
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian. Kuesioner merupakan lembaran yang berisi beberapa pertanyaan  dengan struktur yang baku. Dalam pelaksanaan survey kondisi penelitian tidak dimanipulasi oleh peneliti.
2.      Penelitian Eksperimen
Penelitian ini dapat dilakukan didalam alam terbuka dan juga di ruang tertutup. Dalam penelitian eksperimen kondisi yang ada dimanipulasi oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan peneliti. Dalam kondisi yang telah dimanipulasi ini biasanya dibuat dua kelompok yaitu kelompok control dan kelompok pembanding. Kepada kelompok control akan diberikan treatment atau stimulus tertentu  sesuai dengan tujuan penelitian.
3.      Analisis Isi
Penelitian ini dilakukan bukan kepada orang tetapi lebih kepada symbol, gambar, film, dan sebagainya. Pada material yang dianalisis misalnya surat kabar dihitung beberapa kali tulisan tentang topic tertentu muncul lalu dengan alat bantu statistic dihitung.
4.      Penelitian lapangan
Penelitian ini bisa dimulai dengan perumusan permasalah yang tidak terlalu baku. Instrumen yang digunakan juga hanya berisi tentang pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini dapat berkembang sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan
5.      Analisis Wacana
Peneliti ini serupa dengan analisis wacana hanya saja bukan frekuensi tampilan dari topic tertentu yang dipilih dalam material yang sudah ditentukan. Tetapi lebih jauh mengaitkan topic tersebut pada setting atau kondisi yang muncul bersamaan atau melatarbelakangi topic tersebut.
6.      Perbandingan Sejarah
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data dan menjelaskan aspek-aspek kehidupan social yang terjadi di masa lalu. Penelitian ini sebaiknya difokuskan pada satu periode sejarah, beberapa kebudayaan berbeda, atau juga kombvinasi antara periode sejarah dengan kebudayaan yang berbeda.
·         Berdasarkan Hasil yang diperoleh
1.      Basic Research (Penelitian Dasar): mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan
2.      Applied Reseach (Penelitian Terapan) :  mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.

·          Berdasarkan Bidang Ilmu
1.      Penelitian Sosial : secara khusus meneliti bidang social seperti ekonomi, hokum dan lain-lain
2.      Penelitian Eksakta : secara khusus meneliti bidang eksakta seperti kimia, fisika, teknik dan lain-lain.
·         Berdasarkan tempat penelitian
1.      Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah): langsung di lapangan
2.      Library Research (Penelitian Kepustakaan) : Dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya
3.      Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) : dilaksanakan pada tempat tertentu / lab , biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;
·         Berdasarkan Keilmiahan
1.      Penelitian Ilmiah   : Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah / meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar / tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu :
o   Kemampuan memberikan pengertian ayng jelas tentang masalah yang diteliti:
o   Kemampuan untuk meramalkan : sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat / waktu lain;
2.      Penelitian non ilmiah :  Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah
·         Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
No.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
1.
Kejelasan Unsur :
Tujuan, pendekatan, subjek, sampel,
Sumber data sudah mantap, rinci sejak awal.
Subjek sampel, sumber data tidak mantap
dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan (emergent).
2.
Langkah penelitian :
Segala sesuatu direncanakan sampai
matang ketika persiapan disusun.
Baru diketahui denagn mantap dan jelas setelah penelitian selesai.
3.
Hipotesis (Jika memang perlu)
    1. Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian;
    2. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan priori
Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung— tentatif
Hasil penelitian terbuka
4.
Desain :
Dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.
Disain penelitiannya fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya.
5.
Pengumpulan data :
Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.
Kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
6.
Analisis data :
Dilakukan sesudah semua data terkumpul.
Dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
7.
Dapat menggunakan sampel, dan hasil penelitiannyadiberlakukan untuk populasi
Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting. Hasil penelitiannya hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.


3.      CIRI – CIRI PENELITAN
Ciri-ciri penelitian ilmiah:
1.      Purposiveness : Fokus tujuan yang jelas
2.      Rigor : Teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik
3.      Testibility : Prosedur pengujian hipotesis jelas
4.      Replicability  : Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis
5.      Objectivity  : Berdasarkan fakta dari data aktual, tidak subjektif dan emosional
6.      Generalizability  : Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna
7.      Precision  : Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat
8.      Parsimony  : Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya
·         Ciri- ciri pokok Penelitian Kualitatif
1
Naturalistic inquiry
Mempelajari situasi dunia nyata secara alamiah, tidak melakukan manipulasi,; terbuka pada apapun yang timbul.
2
Inductive analysis
Mendalami rincian dan kekhasan data guna menemukan  kategori, dimensi, dan kesaling hubungan.
3
Holistic perspective
Seluruh gejala yang dipelajari dipahami sebagai sistem yang kompleks lebih dari sekedar penjumlahan bagian-bagiannya.
4
Qualitative data
Deskripsi terinci, kajian/inkuiri dilakukan secara mendalam.



5
Personal contact and insight
Peneliti punya hubungan langsung dan bergaul erat dengan orang-orang, situasi dan gejala yang sedang dipelajari.
6
Dynamic systems
Memperhatikan proses; menganggap perubahan bersifat konstan dan terus berlangsung baik secara individu maupun budaya secara keseluruhan
7
Unique case orientation
Menganggap setiap kasus bersifat khusus dan khas
8
Context Sensitivity
Menempatkan temuan dalam konteks sosial, historis dan waktu
9
Emphatic Netrality
Penelitian dilakukan secara netral agar obyektif tapi bersifat empati
10
design flexibility
Desain penelitiannya bersifat fleksibel, terbuka beradaptasi sesuai perubahan yang terjadi (tidak bersifat kaku)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar